Selamat Datang di Tabung Informasi

Taman Nasional Wakatobi

2komentar


Taman Nasional Wakatobi (TNW) merupakan salah satu dari sedikit dan terluas taman nasional laut di Indonesia. Terumbu karang dan ikan termasuk sumberdaya penting yang menjadi fokus pengelolaan TNW. Ekosistem terumbu karang dinilai sebagai ekosistem laut pantai yang sangat produktif yang dapat ditemui di perairan tropis (Supriharyono 2007). Secara ekologis terumbu karang memegang peranan penting sebagai habitat komunitas ikan karang yang menjadi target tangkapan nelayan. Masyarakat nelayan dalam kawasan TNW telah menggantungkan kelangsungan hidupnya pada sumberdaya ini sejak zaman dahulu.


Pemanfaatan yang dilakukan selama ini adalah penangkapan ikan dan pengambilan batu karang oleh masyarakat secara tradisional. Apabila kegiatan ini tidak dikelola secara arif maka cenderung akan berkembang ke arah ekploitasi yang berlebihan. Hal ini akan mengancam kelestarian sumberdaya yang pada gilirannya akan mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar juga.
Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi baik jenis dan keunikannya, dengan panorama bawah laut yang menakjubkan. Secara umum perairan lautnya mempunyai konfigurasi dari mulai datar sampai melandai kearah laut, dan beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Kedalaman airnya bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter dengan dasar perairan sebagian besar berpasir dan berkarang.
Taman nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili diantaranya Acropora formosa, A. hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp.
Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan konsumsi perdagangan dan ikan hias diantaranya argus bintik (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.
Selain terdapat beberapa jenis burung laut seperti angsa-batu coklat (Sula leucogaster plotus), cerek melayu (Charadrius peronii), raja udang erasia (Alcedo atthis); juga terdapat tiga jenis penyu yang sering mendarat di pulau-pulau yang ada di taman nasional yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).
Masyarakat asli yang tinggal di sekitar taman nasional yaitu suku laut atau yang disebut suku Bajau. Menurut catatan Cina kuno dan para penjelajah Eropa, menyebutkan bahwa manusia berperahu adalah manusia yang mampu menjelajahi Kepulauan Merqui, Johor, Singapura, Sulawesi, dan Kepulauan Sulu. Dari keseluruhan manusia berperahu di Asia Tenggara yang masih mempunyai kebudayaan berperahu tradisional adalah suku Bajau. Melihat kehidupan mereka sehari-hari merupakan hal yang menarik dan unik, terutama penyelaman ke dasar laut tanpa peralatan untuk menombak ikan.
Pulau Hoga (Resort Kaledupa), Pulau Binongko (Resort Binongko) dan Resort Tamia merupakan lokasi yang menarik dikunjungi terutama untuk kegiatan menyelam, snorkeling, wisata bahari, berenang, berkemah, dan wisata budaya.

Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Kendari ke Bau-bau dengan kapal cepat regular setiap hari dua kali dengan lama perjalanan lima jam atau setiap hari dengan kapal kayu selama 12 jam. Dari Bau-bau ke Lasalimu naik kendaraan roda empat selama dua jam, lalu naik kapal cepat Lasalimu-Wanci selama satu jam atau kapal kayu Lasalimu-Wanci selama 2,5 jam. Wanci merupakan pintu gerbang pertama memasuki kawasan Taman Nasional Wakatobi.
lebih jelasnya bisa klik link dibawah ini:
http://www.tnwakatobi.com/statik/aksebilitas/
Izin masuk kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam, dan Taman Buru) diatur oleh Peraturan Direktur Jenderal PHKA No. SK. 192/IV-Set/HO/2006  tentang Izin Masuk Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru.
Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu kawasan pelestarian alam. Oleh karen itu sebelum memasuki kawasan, para pengunjung perlu mengetahui tata cara perijinan memasuki kawasan TN Wakatobi.
Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan yang diatur dalam Peraturan Izin Masuk Kawasan Konservasi, yaitu :
  1. Penelitian dan pengembangan;
  2. Ilmu pengetahuan dan pendidikan;
  3. Pembuatan film dan atau video klip, dalam bentuk film dokumenter, film komersial, film promosi.
  4. Pembuatan foto komersial, dan
  5. Ekspedisi.
Bagaimana cara mendapatkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) ?
open this link;
Http://www.tnwakatobi.com/statik/simaksi
 
PESONA BAWAH LAUT WAKATOBI. Seorang peniliti dari Kementerian Kelautan dan Perikanan mengamati terumbu karang di perairan Pulau Hoga, Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Minggu (11/4). Kepulauan Wakatobi mempunyai keunggulan keaneragaman hayati sangat kaya akan spesies koral dengan 25 buah gugusan terumbu karang dimana di tempat ini terdapat 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km.
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

July 9, 2011 at 1:51 AM

Wow...,sangat menakjubkan,pengambilan gambar yang bagus hingga serasa di Wakatobi sendiri.Ingin kesana tapi belum ada kesempatan sob.Nice post!

July 15, 2011 at 3:37 AM

wew..indah dan mengagumkan sob..ga bohong!hhee..mantap dah..kapan ya bisa ksitu?hehe..keep posting ya..jangan lupa jga komen balik di blogku ya

justforfun-adrianrivald.blogspot.com

Post a Comment

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Tutorial dan Informasi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger