Orang dani atau ndani hidup di pedalaman papua, yaitu sekitar dataran tinggi pegunungan jayawijaya bagian tengah. pemukiman mereka berada dibagian hulu sungai2 besar seperti sungai memberomo yang bermuara ke pantai utara papua.
sungai idenburg dan juga sungai hablifoeri yang merupakan cabang dari sunga memberamo juga merupakan tempat tinggal dari suku dani diantaranya terdapat di desa bokondini dan kelila, cabang sungai memberano yang lain adalah sungai rauffaer yang mempunyai cabang sungai toli, ilaga dan yamo, di daerah sungai toli terdapat desa karubaga, mamir, kanggime di area sungai ilaga yamo dan sungai nanggolo terdapat desa ilu, mulia dan sinak.
di lereng pegunungan jayawijaya bagian selatan terdapat sungai baliem yang bermuara dipantai selatan papua, di daerah sungai ini terdapat desa kwiyawagni, tiom, pit, makki dan pyramid yang juga merupakan desa suku dani.
Asal usul orang dani masih kabur, banyak yang berasumsi bahwa masyarakat ini merupakan gelombang kepindahan dari daratan asia pada ribuaan tahun yang lalu, bahasa suku dani merupakan bahsa non-austronesia mungkin lebih dekat ke bahsa rumpun bahasa melanesia dan pasifik barat, untuk dialek dikenal dua dialek, dialek dani barat yang yang dikenal sebagai bahasa lani dan dialek dani lembah besar atau baliem.
Pakaian asli orang dani sangat minim untuk yang lelaki haya memakai kulit labu air yang sudah kering yang mereka sebut sebgai koteka, sedangkan untuk wanita hanya menggunakan rok dari untaian serat rumput, koteka sendiri ada beberapa macam, yang pendek mereka gunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti saat mencari rumput ataupun pergi ke ladang, sedangkan untuk acara resmi atau upacara mereka menggunakan koteka yang panjang dengan hiasan-hiasan ataupun motif2 tertentu.
Laki2 dewasa dan laki2 remaja tinggal di rumah yang berbeda dari ibu, wanita dewasa, wanita remaja serta anak2. rumah untuk laki2 sedikit lebih besar dibandingkan untuk kaum wanita, sedangkan untuk bentuk rumahnya sendiri tidak jauh berbeda. struktur rumahnya melingkar mempunyai diameter 4-5 meter ditutup dengan atap kerucut dari rumput2 kering. dinding rumah terbuat dari lembaran kayu atau kulit kayu, mereka menggunakan rotan untuk mengikat antara kulit yang satu dengan yang lain.
Setiap komunitas kampung dani terbagi dalam dua masyarakat yang pertama disebut wida yang kedua disebut waiya, perkimpoian biasanya terjadi diatara dua kelompok masyarakat tersebut. satu kelompok masyarakat terdiri dari beberapa klan patrilineal yang akhirnya sistem perkimpoian mereka bersifat eksogami patrilokal, para suami dan lelaki yang sudah remaja lebih senang menghabiskan waktu di rumah bujang dibandingkan dengan rumah keluarga, hubungan denga saudara laki-laki ayahnya sangat mempengaruhi kehidupan sosial mereka.
Politis suku dani dipengaruhi oleh dua klan yang dominan di suku mereka, mereka akan mengadakan rapat klan apabila ada sesuatu yang perlu dibicarakan terutama menghadapi ancaman peperangan dari luar. Kepemimpinan kelompok dani barat terbagi menjadi 3 tingkatan, antara lain pemimpin pedukuan (bagian dari kampung) yang disebut nagawan, yang kedua pemimpin rapat (subkonfederasi) yang disebut sebagai ap nggowok yang ketiga adalah pemimpin konfederasi yang disebut ap endage mbogot.
masyarakat suku dani masih mempercayai keberadaan mahluk halus yang berdiam di bumi laut dan langit dan dibawah tanah yang akhirnya mempengaruhi religi mereka
+ komentar + 3 komentar
baru tau juga ni info nya...beragam jg ternyata yg ada didalam suku,ada politiknya lg...hehehe
waah... pikiran mereka masih primitif kali yah..
itu lah indonesia,bhineka tunggal ika sob....ciss,nice post sob....
Post a Comment